Minggu, 13 Juli 2008

ANAK TK DITEST PSIKOTEST?

Sabtu, 12 Juli 2008

Alhamdullilah pagi ini migran mamah dah ilang, tapi mual & mun-munnya pagi ini masih walopun gak seheibat kemarin pagi.
Hari ini jadwalnya ke sekolah Nina untuk bayar2an dan sekaligus pihak sekolah ngadain penjelasan aka presentasi hasil psikotes anak2 minggu lalu.
Sekolah Nina memang ngadain psikotes untuk semua siswa, baik siswa baru maupun siswa lama. Pihak sekolah bekerja sama dengan Yogaatma Consulting.

Kok pake ditest segala? Waktu awalnya Nina masuk ke TK Raudhatul Muthaqin ini, mamah memang sempet bingung juga niy, kok anak2 yang relatif masih piyik2 itu pake dipsikotes segala? Tapi setelah dijelasin bahwa tujuan diadakannya psikotes ini bukan semata untuk menilai tingkat intelegensi aka kepintaran seorang anak, tapi tujuan utamanya adalah lebih untuk melihat karesteristik, gaya belajar yang cocok untuk si anak serta tipe kepribadian seorang anak.
Karena gaya belajar anak itu macam2. Si Psikolognya ngejelasin niy tipe2 gaya belajar untuk anak2 dibedakan :

Pertama gaya belajar Visual
Lebih kuat dalam memahami rangsangan luar lewat indera penglihatannya. Maka gaya belajar seperti ini, anak harus diberikan semacam alat bantu, seperti gambar dan biarkan dia yang menganalisa, karena kalau tidak dia akan gampang bosan. Kelebihan anak visual, dia tidak akan gampang terganggu dengan suara-suara yang bagi anak Audio bisa mengganggu konsentrasinya. Kalau untuk orang dewasa, ciri2nya dia akan asyik baca koran or buku walaupon berada ditempat keramaian seperti di halte.

Kedua gaya belajar Audio
Lebih kuat dalam memahami rangsangan luar lewat indera pendengarannya
Ciri-ciri anak audio ini gak bisa diem. Jadi kalo gurunya cerita atau menjelaskan sesuatu, seakan-akan dia cuek aja, jalan2 keliling ruangan, tapi sebenernya dia mendengarkan, jadi pas gurunya bertanya, dia bisa menjawab. Ciri yang lainnya dia gak betah duduk lama-lama dibangkunya.
Saran buat Guru niy menurut pak Psikolog, biarkan saja anak dengan gaya seperti ini, tapi harus tetap menjalin komunikasi dan sediakan bangku lebih, karena dia pasti akan pindah2 tempat duduk.

Ketiga gaya belajar Kinestetik/Touching
Lebih kuat dalam memahami rangsangan dari luar lewat indera perabanya (kulit). Si anak akan cenderung lebih senang praktek langsung dibandingkan mendengarkan penjelasan dari sang guru.


Sementara untuk tipe karesteristik or kepribadian anak itu dikelompokkan :

Pertama Tipe Cholerik
Ciri-ciri dan kelebihannya : mempunyai kemauan keras, bertindak cepat, tekun, optimis dan berani, biasanya cocok kalo jadi pemimpin.
Kekurangannya gampang marah dan tidak mau ada yang mengalahkannya
Saran menghadapi anak dengan kepribadian Cholerik, jangan sekali-kali memakai kata perintah dalam menginstruksikan sesuatu, tapi lebih menawarkan dan biarkan dia yang memutuskan. Contohnya kalo dia gak mau mandi, padahal udah sore, maka jangan bilang "Nina mandi sekarang!", tapi ganti jadi " Nin, dah sore nih, mo mandi jam berapa?", kalo dia jawab abis film dora or 5 menit lagi, trus pas kita tagih dia gak mau mandi juga, kata pak psikolognya biarkan saja, dan biarkan nanti dia yang akan merasakan akibat kalo dia mandinya terlalu malam or kalo gak mandi sama sekali. Duch.. susah banget yak!!!

Kedua Tipe Sanguin
Ciri-ciri dan kelebihannya : Populer, hangat, ramah, bersemangat , suka bergaul, bersahabat dan berbelas kasih
Kekurangannya tidak disiplin, tidak tenang, gelisah, semaunya sendiri, banyak alasan dan senang dipuji.
Saran menghadapi anak Sanguin harus tegas. Jadi kalo mo nyuruh mandi, walopun dia banyak alasan, tapi anak Sanguin harus dipaksa. Untuk memotivasi anak sanguin harus sesekali dengan pujian, seperti : "Duh.. Nina baik dey kalo mo buang sampah ditempatnya". Kalo menurut mamah, semua tipe anak juga mesti sering2 dipuji yaa... biar dia terus termotivasi melalukan hal-hal yang positif.

Ketiga Tipe Phlegmatik
Ciri-cirinya & kelebihannya tenang, lembut, efisien, praktis, setia, sabar dan pendengar yang baik
Kekurangannya santai, tidak tegas, lamban, acuh, dingin dan kurang antusias

Keempat Tipe Melankolis
Ciri-cirinya dan kelebihannya cermat, teliti, peka, perfeksionis, suka keindahan, idealis dan suka berkorban
Kekurangannya sensitif
Saran menghadapi anak dengan kepribadian Melankolis jangan sekali-kali memarahi anak pada saat dia melakukan kesalahan apalagi didepan orang banyak. Lebih baik memarahi dia setelahnya.

Ok, jadi hasil testnya Nina untuk tahun ini adalah :
Kepribadian Dasar : Sanguin kombinasi dengan Phlegmatik
Intelligence Quotinent : 120 (di atas rata2)
Gaya Belajar yang menonjol : Visual
Kesiapan Belajar : Di atas rata2
Kecerdasan Emosi : Ideal

Sedangkan hasil testnya doi tahun lalu aka awal masuk TK adalah :
Kepribadian Dasar : Kholerik kombinasi dengan Phlegmatik
Intelligence Quotinent : 113 (di atas rata2)
Gaya Belajar yang menonjol : Audio & Kinestetik
Kesiapan Belajar : Di atas rata2
Kecerdasan Emosi : Ideal

Kata si Pak Psikolog, hasil test memang bisa berubah-ubah, termasuk tingkat IQ seorang anak masih terus berfluktuatif at least sampe anak itu berusia 21 tahun, setelah umur itu tingkat IQ seseorang akan mengalami stagnansi dan untuk usia lanjut malah bisa menurun.

Si psikolognya menjelaskan bahwa tidak ada anak yang tidak pintar , dan untuk mengukur tingkat kepintaran si anak sebenernya tidak perlu dengan psikotes, karena kalo ingin tau apakah anak ini pintar atau tidak, maka lihatlah Ibu dan Bapaknya, karena kepintaran seorang anak itu pada dasarnya adalah bawaan dari ortunya, faktor genetik gitu. Nah kalo faktor dari luar itu menyangkut gizi, faktor traumatis anak (seperti kepalanya sering terbentur or sering jatoh baik dari tempat tidur or tempat lainnya waktu umur 0-3 tahun), penyakit bawaan serta faktor trauma psikis berupa pengalaman kekerasan yang dilakukan oleh orang2 disekitarnya baik secara kekerasan verbal yang kadang2 tidak disadari oleh orang tua, maupun kekerasan fisik yang bisa membuat kecerdasan seorang anak menjadi terhambat

Kalo main fisik niy jelas2 udah ada UU perlindungan anak yang ngatur masalah ini, nah kalo kekerasan verbal, seringnya kita sebagai orang tua gak nyadar niy... si psikolog ngejelasin kalo kita sedang berbicara/berkomunikas dengan anak kita, jangan sampai urat leher kita sampe keliatan, anak kecil gitu loch yang dihadapi, beda dong perlakuannya kalo kita berhadapan dengan orang dewasa.
Wah... pak Psikolog.... teorinya siy bener banget.. tapi prakteknya niy yang susyah...hehehe....

Oya Pak Psikolog juga menghimbau kepada semua orang tua untuk tiap hari memantau perkembangan anaknya, jangan sampe orang tua bertanya kepada gurunya, anak saya sudah bisa apa, karena fungsi guru di sekolah hanya sebagai alat bantu untuk menstimulasi kecerdasan seorang anak, selebihnya tugas orang tua yang mengembangkan kemampuan anaknya.

Jadi si Pak Psikolog menghimbau kepada semua orang tua untuk memaksimalkan potensi dari setiap anak dan terus memberikan stimulasi agar perkembangan otak dan pribadinya bisa menjadi lebih baik, tentunya yang sesuai dengan kemampuan anak dan tingkat usianya gitu. Kalo untuk anak2 TK kan lebih ditekankan untuk kemampuan motorik, sosialisasi dan bukan kepada kemampuan akademis kayak harus dah bisa baca or matematika .... jadi belajarnya sambil bermain dan berdasarkan tematik gitu, biar anaknya bisa bermain sambil belajar.

Ok dey Pak Psikolog.... makasiy loch untuk presentasinya....
bener2 berguna niy buat kita para orang tua...teorinya bener semua.... tapi prakteknya niy... berat oi...hehehehe..

5 komentar:

Anonim mengatakan...

wah,,sama nih kayla juga pernah ikut tes kayak gini. waktu acara mom n launge dari majalah parenting kemarin. mirip penjelasannya juga. cuma aku lupa hasilnya yg u kayla karna sibuk ngobrol he he dan pas isi question task aku lupa cantumin nama kayla. hik hik..jadi gak dapet hasilnya

Nunik Achmad mengatakan...

wah, artikelnya berguna sekali lho mbak....

Oya, silahkan kalo blog saya mau di link, ya gitu deh, blog saya isinya cuma cerita sehari2 yang simple-simple aja.

Seneng kenalan sama mbak dan keluarga.

Klo ada yang mau ditanya, saya akan senang hati bantu sepanjang saya bisa..he..he

Nunik Achmad mengatakan...

Bun, daku jawab di sini ya...soalnya agak panjang klo di jawab di shoutbox.

cara nampilin link sudah tersedia di lembar posting bagian atas, yg ke-6 dari kiri, setelah huruf T itu lho...

Caranya, kata2 yg mau kita jadikan link, kita sorot dulu, trus kita klik perintah link yg di atas, trus kita masukkin deh alamat artikel yg mau kita link.

mudah2an bisa diterima penjelasannya, klo blom bisa di tanya lagi..he..he

atmarfiani mengatakan...

Makasiy ya Jeng... ntar tak praktekin yaa... kalo blm berhasil, siap2 daku tanyain lagi yaa..hehehe...

Anonim mengatakan...

wah...sblmnya salam kenal...n th berat atas info pengalamannya...
anakku di masuk TK yg lumayan ternama....tp dr pihak sekolah g pernah ngadain psikotest anak yg sebenarnya sgt diperlukan apalagi di usia balita....agar tepat didik sesuai karakter anak.....
untuk pengalaman anakku yg berikutnya, aq mencarikan sekolah yg tdk hy dilihat dr ternamanya sekolah namun berdasarkan pendekatan sistem pembelajaran yg benar2 menitikberatkan k pendekatan anak secara utuh buat pembentukan karakter yg tepat sesuai anak agar tumbuh berkembang sesuai usianya....